Sebuah Catatan
Saat rembulan merindukan sosok yang disebut dengan Kitasang bintang pun menginginkanya untuk bersatu.
saat itu aku dan kau mencoretnya di atas kertas bersama,
menulis kisah cinta, kisah indah.. iya sangat indah
Namun waktu berbicara lain, ia mengatakan kalau kau tak ingin bersamaku lagi
kini ku harus bernafas tanpamu, sepii..
tak ada lagi yang bisa mengisi kekosongan ini, parah teramat parah..
Barisan huruf yang kita buat selama ini seolah kau melupakanya,
kini ku hanya bisa menuliskan seorang diri catatan baruku
dengan pena yang bertintakan darah,
tulisanku berisi tentang hari yang ku lewati dengan kesepian
Apa kau benar-benar melupakan gengamanku ?
bahkan aku masih ingat sentuhan itu, kau melupakanya ?
terlalu sakit, pedih kau lakukan ini.
Kau kau merindukanya ? oh itu hanya hayalku
terimakasih untuk pedih ini.
By: Ronaldo Nanlohy